Dari Percintaan Remaja Hingga Sex Education - Day 7 of #30DaysWritingChallenge -

Sebenarnya aku gak terlalu rajin nonton film. Aku hanya nonton, kalau film itu langsung menarik perhatianku saat itu juga. Jadi agak bingung sih kalau harus nentuin mana film yang sangat – sangat favorit. Tapi ada kok beberapa film yang jalan ceritanya bagus dan cukup membekas buatku.

 

1. Cek Toko Sebelah

Film ini udah tiga kali aku tonton. Awalnya karena gak sengaja nonton pas tayang di TV, kedua dan ketiga kalinya aku tonton lewat aplikasi nonton film berbayar. Dari pas pertama nonton, walau aku cukup telat nontonnya dan filmnya udah sampe pertengahan, aku langsung tertarik dan suka sama ceritanya. Cek Toko Sebelah mengangkat tema tentang hubungan ayah dan kedua anaknya yang telah dewasa dan juga tentu saja dibumbui dengan sedikit drama percintaan dan ada unsur komedinya. Jelas dong karena ini film besutan Ernest Prakarsa. Di film ini juga menampilkan banyak komika. Yang aku suka dari film ini adalah cerita film ini begitu ringan dan cukup relate dengan kehidupan masyarakat. Tidak ada topik yang terlalu berat. Belum lagi di setiap dialognya selalu ada celetukan – celetukan yang lucu. Lucunya ada, senengnya ada, terharunya ada, gregetannya juga ada. Itu sih kalau menurutku. Dari sekian banyak film bikinan Ernest, Cek Toko Sebelah menempati urutan pertama kesukaanku.

 

2. Dear Nathan

Film ini diangkat dari cerita wattpad paling populer buatan Erisca Febriani. Aku termasuk salah satu yang membaca Dear Nathan versi wattpad. Namun di wattpad tidak ditulis hingga tamat, kelanjutannya tertulis dalam bentuk novel, saking populernya Dear Nathan di wattpad. Akhirnya aku memtuskan untuk membaca kelanjutannya dengan cara meminjam novel Dear Nathan kepada temanku. Novel Dear Nathan pun sangat laku keras. Hingga akhirnya, novel tersebut diangkat ke layar lebar. Awalnya aku gak ada niatan untuk menonton filmnya, karena sudah merasa cukup dengan hanya membaca versi wattpad dan novel. Namun setelah aku melihat trailernya, seketika pikiranku berubah dan memutuskan untuk menonton filmnya. Mau tahu penyebabnya? Penyebabya adalah karena aku lihat Jefri Nichol yang memerankan Nathan. Hahaha. Buatku Jefri sangat – sangat pas dalam memerankan Nathan, si anak badboy yang jatuh cinta kepada Salma, seorang gadis yang baru saja pindah ke sekolah tempat Nathan menimba ilmu. Selain tentang percintaan remaja, Dear Nathan juga mengangkat tema keluarga. Jadi Dear Nathan tidak sepenuhnya terisi oleh keuwuan percintaan remaja belaka.

 

3.Dua Garis Biru


Film yang awalnya sempat menuai kontroversi di kalangan netizen ini cukup menarik perhatianku. Aku bahkan nonton film ini di hari pertama penayangannya di bioskop. Walau netizen banyak yang kurang suka dengan film ini karena di anggap mengajarkan sex bebas, nyatanya buatku film ini sama sekali tidak seperti yang dituduhkan netizen – netizen tersebut. Sebenarnya kalau hanya sekadar membaca dari judul tanpa menonton filmnya pasti udah langsung berpikiran, ini film hanya sekadar menceritakan sepasang remaja yang terjebak kasus “hamil duluan”. Tapi lebih dari itu, ini film bagus banget untuk mengedukasi remaja agar tidak terjebak pergaulan bebas. Awalnya aku kira, awal – awal sampai pertengahan film akan memperlihatkan kesenangan berpacaran yang dijalani oleh Dara dan Bima. Baru kemudian di akhir film dikasih lihat tentang “hamil duluan”. Nyatanya, manis – manis tentang kisah percintaan remaja Dara dan Bima itu hanya ada di menit – menit awal film saja. Setelah Dara diketahui hamil, masalah mulai bertubi – tubi menghampiri mereka. Bahkan hingga akhir film pun, ending dari film ini sangatlah sedih. Di film ini juga dijelaskan bahwa banyak sekali akibat buruk yang didapat apabila kita melakukan hubungan sex sebelum menikah, baik dari segi fisik, mental, pendidikan, bahkan hingga hubungan dengan keluarga kita. Pokoknya film ini wajib banget untuk ditonton. Aku berandai – andai, kelak ketika aku sudah tua dan memiliki anak remaja, aku pengen banget ajak mereka untuk nonton film ini. Semoga masih relate ya hahaha. Tapi emang masih jarang sih film yang mengulas tentang sex education. Makanya patut di apresiasi sekali film Dua Garis Biru ini

 

4. Imperfect

Kalau Cek Toko Sebelah menempati urutan pertama di hatiku, nah film Imperfect adalah urutan kedua di hatiku untuk kategori film besutan Ernest Prakarsa. Imperfect sangat amat relate buatku yang kadang suka insecure sama penampilan diri sendiri. Bercerita tentang Rara gadis yang berpenampilan sederhana dan terkesan jauh dari standar kecantikan yang orang Indonesia gaungkan selama ini, bahwa cewek cantik itu harus putih, tinggi, langsing, dan berambut lurus. Ditambah lagi Rara memiliki kekasih setampan Dika, semakinlah Rara suka jadi bahan perbincangan orang – orang karena dinilai tidak pantas bersanding dengan Dika. Di dunia pekerjaan apalagi, Rara walau seorang karyawan yang pintar dan tekun, tetap di pandang sebelah mata oleh rekan kerja dan atasannya hanya karena penampilannya yang sederhana. Wah pokoknya wajib nonton deh. Film ini selain mengangkat tema percintaan, tapi juga mengangkat persahabatan yang kuat antara Rara dan seorang sahabatnya, juga mengangkat bagaimana hubungan Ibu dan Anak. Garis besarnya film ini pengen ngajak orang – orang untuk “Ubah Insecure jadi Bersyukur”

 

Itulah film – film yang sangat aku suka dan masih membekas hingga kini jalan ceritanya.


#30DaysWritingChallenge

Day 7 - Favorite Movie

 

 

 

Komentar

Postingan Populer