Di Bawah Rintik Hujan

Langit mendung dan kemudian menjatuhkan air ke bumi. Orang - orang yang sebelumnya berada di pinggir jalan, segera berlomba mencari tempat untuk berteduh. Sebuah minimarketlah yang kemudian menjadi tujuan bagi setiap orang untuk berteduh. Tak terkecuali aku. Semua orang berdiri, sambil memandangi turunnya hujan. Ada yang diam saja, ada yang sambil berbincang dengan orang disampingnya. Aku yang hanya sendiri, hanya mampu berdiam, sambil merutuki diri karena lupa membawa payung. Andai saja payung ku bawa, hujan ini pasti sudah ku lewati. Aku sudah ingin sekali segera sampai di rumah setelah capek bekerja seharian.

Katanya, hujan adalah saat terbaik untuk kita berdoa. Memanjatkan segala harap pada yang Kuasa. Di bawah atap teras minimarket tempatku berteduh, ku panjatkan segala harap dalam hati. Harapan agar aku segera mendapatkan pekerjaan baru. Sambil terus memandangi hujan, hatiku terus memanjatkan doa. Berharap kiranya Tuhan mau mengasihi hambanya ini.

Selepas ku berdoa, satu per satu dari orang yang berteduh ada yang memilih untuk pulang, walau hujan belum berhenti secara utuh. Hujan masih turun walau tak sederas saat awal. Aku pun akhirnya mengikuti jejak mereka. Aku nekat menembus hujan dan melindungi kepalaku hanya dengan bermodalkan sebuah tas jinjing merah.

Sembari melangkah pulang, aku harap semoga segala harap yang ku panjatkan saat hujan tadi, dapat terkabul di kemudian hari.


Komentar

Postingan Populer