Idola
Kini ku
pastikan bahwa aku hanya sekedar mengagumi. Perasaan yang mungkin kelak akan
menghilang tanpa ku sadari. Sebagaimana datangnya pun begitu saja tanpa
permisi. Tanpa melihat kondisi hati yang sudah sering jatuh begitu sering tanpa
ada yang menangkapnya.
Mungkin
di awal aku begitu menggila. Ingin selalu melihat, ingin selalu tahu. Tak
sadar, ketika semesta mengatur kita untuk bertemu, aku lebih banyak diam dan
mematung. Melihat pun malu. Hingga akhirnya kau pun berlalu begitu saja bagai
hembusan angin
Bila
diibaratkan, mungkin aku hanyalah sebatas penggemar yang mengagumi sang idola.
Penggemar yang tulus tak pernah berhasrat ingin memiliki seutuhnya sang idola.
Takkan pernah egois bahwa sang idola harus selalu bersamanya. Namun selalu
mendukung dan mendoakan apa saja yang idolanya lakukan selama itu positif
Seperti
itulah aku, aku tak pernah berkata bahwa kau harus jadi milikku, atau kau harus
membalas perasaanku. Tidak.
Cukuplah
aku dengan rasaku disini. Bila sudah takdirnya, kau yang jauh pun akan mendekat
dengan sendirinya. Tetaplah menjadi idola yang mengagumkan. Tetaplah menjadi
bintang yang benderang. Aku akan tetap menjadi penggemar setiamu dari kejauhan.
Komentar
Posting Komentar