Halo
Halo, apa kabar? Ini masih Suci kan? Yang dulu
pernah bela-belain ke warnet buat submit tulisan untuk ikutan lomba menulis
dari sebuah brand? Tulisan seada-adanya, jauh dari ilmu dan tata bahasa yang
baik. Katanya Suci juga dulu pernah nulis dua puisi dan kedua puisi tersebut
terpilih untuk diterbitkan dalam bentuk buku antologi bersama puisi dari
penulis lainnya ya? Terus Suci juga pernah rutin selama sebulan ikutan
challenge 30 hari menulis ya? Setiap malam sepulang kerja bela-belain buka laptop
dan segera posting tulisannya di blog. Kadang harus nulis agak larut karena
nungguin laptop yang masih dibawa Adek kuliah.
Suci yang dulu masih ada gak ya? Kok Suci yang
sekarang lebih banyak menghabiskan waktu berselancar di dunia maya tanpa batas
waktu. Kok Suci yang sekarang jadi semakin sering menengok kehidupan orang
lain? Kok laptop hanya dibuka untuk bekerja, bukan mengolah kata dan perasaan,
emangnya Suci punya teman untuk berbagi keluh kesah kalau tidak menulis?
Aku kangen sama diriku yang dulu. Yang dulu
merasa punya banyak ide untuk dituangkan. Yang dulu menjadikan menulis sebagai
satu-satunya cara untuk mengurai perasaan yang berkecamuk. Sekarang rasanya aku
memendam semua perasaan yang ada. Menimpa segala perasaan yang ada dengan
beragam hiburan yang terpampang di layar gawai. Kadang terhibur, namun
seringnya iri ingin memiliki kehidupan seperti orang lain yang terlihat indah
dan mudah.
Kadang aku merasa seperti tak memiliki
kehidupan. Aku terpenjara antara pekerjaan dan dunia maya. Tak ada ruang bagiku
untuk mengenal diriku sendiri.
Aku kangen sama diriku yang dulu, masihkah aku
bisa bertemu dengannya?
Komentar
Posting Komentar